Oleh: Ei
Banyak ungkapan bijak yang mengatakan bahwa pikiran sangat berpengaruh terhadap kesuksesan. Saya jadi teringat ketika lulus SMA saya tidak langsung melanjutkan ke bangku kuliah karena salah satu faktor penyebabnya adalah kejenuhan dan rasa antipati saya pada salah satu pelajaran, yaitu
matematika. Ketika kuliah, dengan jurusan yang saya ambil yakni Pendidikan Matematika, ada beberapa nilai mata kuliah saya yang jeblok diantaranya adalah kalkulus.Tapi kenyataannya sekarang saya malah jadi guru matematika. Kalau saya analisa ketika saya lulus SMA dengan nilai matematika yang minim, karena kejenuhan saya terhadap nama yang seram dari mata pelajaran tersebut. Kemudian dengan nilai kalkulus saya waktu kuliahpun juga karena ketika saya baru masuk kuliah, nama kalkulus seolah-olah sangat tenar dan dicap sebagai mata kuliah yang sulit. Nah di saat itulah pada pikiran saya tertanam bahwa mata kuliah itu sulit, dan tidak ada upaya sedikitpun untuk berusaha membuat saya menyenangi mata kuliah itu, so, hasilnya terlihat jelas bahwa nilai kalkulus saya jelek.
matematika. Ketika kuliah, dengan jurusan yang saya ambil yakni Pendidikan Matematika, ada beberapa nilai mata kuliah saya yang jeblok diantaranya adalah kalkulus.Tapi kenyataannya sekarang saya malah jadi guru matematika. Kalau saya analisa ketika saya lulus SMA dengan nilai matematika yang minim, karena kejenuhan saya terhadap nama yang seram dari mata pelajaran tersebut. Kemudian dengan nilai kalkulus saya waktu kuliahpun juga karena ketika saya baru masuk kuliah, nama kalkulus seolah-olah sangat tenar dan dicap sebagai mata kuliah yang sulit. Nah di saat itulah pada pikiran saya tertanam bahwa mata kuliah itu sulit, dan tidak ada upaya sedikitpun untuk berusaha membuat saya menyenangi mata kuliah itu, so, hasilnya terlihat jelas bahwa nilai kalkulus saya jelek.
Melihat apa yang saya alami dengan masalah di atas, setelah lulus kuliah saya tersadar bahwa hal-hal yang membuat saya gagal termasuk dengan nilai kalkulus saya adalah paradigma saya terhadap mata kuliah kalkulus tersebut yang tidak baik. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai bagaimana kita menghindari kegagalan bahkan bisa sukses dalam setiap hal dengan mengalirkan energi positif kita pada setiap paradigma kita dalam semua hal.
Sebelum membahas lebih lanjut, kita bahas dulu mengenai definisi dari paradigma. Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif) , bersikap (afektif) , dan bertingkah laku (konatif) . Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Paradigma). Dengan memperhatikan definisi di atas, sudah terlihat jelas bagaimana sebuah paradigma sangat mempengaruhi seseorang mulai dari proses berfikir, menyikapinya dan memperlakukan terhadap suatu hal. Berarti kalau kita sudah memiliki paradigma negatif terhadap suatu hal, jangan harap kita dapat sukses terhadap hal tersebut. Sekali lagi paradigma ternyata sangat mempengaruhi terhadap pikiran kita. Sedangkan pikiran sangat menentukan dengan kesuksesan kita. Kemudian bagaimana kita bisa sukses melalui parasigma kita terhadap suatu hal? Baik, mari kita ikuti kaji langkah-langkah berikut.
1. Fokus pada apa yang akan kita lakukan.
Untuk bisa mencapai sukses dalam suatu tujuan, tentu kita tidak boleh setengah-setengah dalam menjalaninya. Mulai dari tahap pengenalan (penanaman persepsi) harus benar-benar kita jalani dengan sepenuh hati dan dengan pemahaman yang benar-benar mendalam. Sehingga kita tahu betul apa yang akan kita lakukan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut.
2. Pandanglah apa yang akan kita tuju dengan semanis mungkin, maka dia akan memberikan hal yang termanis pula buat kita.
Saatnya kita memberikan dan mengalirkan hal positif kepada paradigma kita terhadap hal yang akan kita tuju. Tanamkan dalam pikiran kita bahwa yang akan kita tuju adalah hal yang pasti bisa kita laksanakan dan bermanfaat buat kita. Buang jauh-jauh rasa pesimis meski apa yang akan kita raih ada yang mengatakan mustahil. Bukankah ada pepatah bilang "tak ada yang tak mungkin di dunia ini?". Maka pikiran kita yang optimis akan berlanjut pada bagaimana sikap dan tingkah laku kita dalam menempuh tujuan tersebut. Secara otomatis jika pikiran kita sudah mengalirkan energi positf, maka kita akan menyikapi dan memperlakukan apapun akan positif pula. Sudah barang tentu suatu hal yang kitaperlakukan dengan positif pasti akan membalas dengan positif pula dalam bentuk kelancaran dalam menempuh tujuan tersebut.
3. Rasa syukur adalah muara kesuksesan yang sebenarnya
Ketika semua sudah kita lakukan, maka rasa syukur merupakan energi positif yang terbesar yang bisa mengkondisikan apapun hasil yang kita peroleh. ------SALAM SELF MOTIVATION
Related Post
- Memaknai Keberadaan dan Upaya Menyematkan Kebermanfaatan
- Meninggalkan Kenyamanan?
- Tabur Bunga di Sosial Media
- Kritisi dengan Solusi
- Semua Akan Seimbang Pada Waktunya
- Tabur Tuai
- Jangan Mati di Kawah Candradimuka
- Ketika Komunikasi (mulai) Kesemutan
- Psikologi Pembelajaran untuk Generasi Z: Pendekatan yang Relevan di Era Digital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar