Di era modern seperti ini ternyata masih banyak wali peserta didik yang hanya mengandalkan pada lembaga pendidikan dalam membina putra-putrinya. Alasannya macam-macam. Mulai dari kesibukkan orang tua peserta didik yang begitu tinggi sampai ketidakberdayaan dalam mengontrol putra-putrinya. (Semoga alasan yang kedua tidak terjadi pada wali peserta didik Indonesia). Dengan alasan-alasan tersebut akhirnya para orang tuapun dalam mengawal perkembangan anaknya semata-mata hanya
mempercayakan kepada lembaga pendidikan dan seolah-olah masa bodoh dengan perkembangan anaknya sehari-hari di lingkungan luar sekolah. Terlupakan oleh para wali peserta didik, bahwa lingkungan keluarga sangat memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik. Perbandingan waktu yang dihabiskan oleh peserta didik di luar sekolah lebih besar jika dibandingkan waktu di dalam sekolah. Nah ironisnya, jika perkembangan peserta didik tidak sesuai dengan harapan orang tua, lagi-lagi pihak sekolah yang menjadi kambing hitam.
mempercayakan kepada lembaga pendidikan dan seolah-olah masa bodoh dengan perkembangan anaknya sehari-hari di lingkungan luar sekolah. Terlupakan oleh para wali peserta didik, bahwa lingkungan keluarga sangat memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan peserta didik. Perbandingan waktu yang dihabiskan oleh peserta didik di luar sekolah lebih besar jika dibandingkan waktu di dalam sekolah. Nah ironisnya, jika perkembangan peserta didik tidak sesuai dengan harapan orang tua, lagi-lagi pihak sekolah yang menjadi kambing hitam.
Bagaimana solusi dalam menghadapi masalah ini? Ada sedikit pengalaman yang sudah saya terapkan di sekolah tempat saya mengajar. Saya sebut sebagai kartu penghubung wali peserta didik. Mungkin hal ini sudah dilakukan oleh sekolah-sekolah lain tapi tidak ada salahnya saya berbagi pengalaman. Dalam kartu ini, peserta didik (khususnya yang bermasalah dengan bolos dan motivasi belajar rendah) setiap hari ada pengontrolan bukan hanya dari pihak sekolah melainkan juga dari wali / orang tua peserta didik yang menerangkan mengenai aktivitas apa yang telah dilakukan putra-putrinya di rumah terkait dengan pengembangan peserta didik. Berikut kartu tersebut dan bisa di unduh dalam bentuk dokumen di sini.
Kartu Penghubung Wali
Related Post
- Meninggalkan Kenyamanan?
- Tabur Bunga di Sosial Media
- Kritisi dengan Solusi
- Filsafat dalam Kurikulum Pendidikan di Indonesia
- Prakarsa Perubahan : Peningkatan Public Speaking untuk Penguatan Kemandirian Peserta Didik
- Kupas Tuntas Materi Logika Matematika Plus Full Video
- Belajar Program Linear Sub-materi Model Matematika dan Nilai Optimum Metode Titik Pojok
- Psikologi Pembelajaran untuk Generasi Z: Pendekatan yang Relevan di Era Digital
- Memaknai Keberadaan dan Upaya Menyematkan Kebermanfaatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar