Senin, 24 November 2014

Di Sudut Pagi, Kotaku

Ku telusuri kakinya dalam selimut hitam
fajar segera genap, dipapah adzan subuh kumandang
dan lampu-lampu jalan segera pejam,
pun mata-mata malam berrok mini tergesa pulang

Binar surya timur segera mengabarkan semangat
laskar penjaja kertas segera merapat
pada kaki traffic light tangan-tangan mengulur berharap sangat
agar siang nanti lapar dan keterpurukan tak menyengat


Pada sudut pagi ini kotaku bersih
membuat mata kumbang malam risih
keperkasaan uang belang perlahan tersisih
sebab malam tadi mereka berpesta buih

Pagi ini aku ingin sekali berdialog dengan kotaku
yang mana keaslianmu?
siapa pawangmu?
apa warnamu?

Kotaku tersenyum, sedikit berkedip lalu berkata
pagi ini silakan bersimfoni
aku tak abadi
temui aku esok lagi
dengan beda hati

E.A.T. dini hari 100414

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar