Kamis, 11 Februari 2016

Dolanan

Gundu menumpuk sedang merindu
Pada tangan-tangan cilik minta diadu
Sorak tawa mengiringi riuh
Bak kotek anak ayam dari paruh

Papan congklak berlubang 16 tergeletak
Disebut pula dakon, dulu dimainkan tanpa gelak
Konsentrasi ditatap sambil menghitung
Siapa teliti dengan hati-hati bisa beruntung


Pelataran digurat garis-garis sundamanda
Disebut pula engklek, diawali dengan hompimpa
Menumpu di satu kaki, permainan dengan filosofi
Dolanan-dolanan yang harmoni dengan tradisi

Siapa di antaranya masih mengenal?
Petak umpet, hilang tanpa greget
Gobak sodor, tak lagi namanya kesohor
Atau lompat tali yang kini kalah gengsi

Ah…
Satu persatu hilang
Mungkin sejarahpun sinis mengenang
Tergilas modernitas game ambisi
Yang serba digital meracuni.



E.A.T. 4 Februari 2014

suber gambar:www.negeripesona.com

Related Post

3 komentar:

  1. Sportivitas
    Kreativitas
    Belajar berbagi dan saling menghormati
    Bermain yang mengandung nilai luhur dan Budi pekerti
    Permainan2 tradisional memang luar biasa
    #Salam satu nyali pak Eko

    BalasHapus
  2. Sportivitas
    Kreativitas
    Belajar berbagi dan saling menghormati
    Bermain yang mengandung nilai luhur dan Budi pekerti
    Permainan2 tradisional memang luar biasa
    #Salam satu nyali pak Eko

    BalasHapus