
Pada tangan-tangan cilik minta
diadu
Sorak tawa mengiringi riuh
Bak kotek anak ayam dari paruh
Papan congklak berlubang 16
tergeletak
Disebut pula dakon, dulu dimainkan
tanpa gelak
Konsentrasi ditatap sambil menghitung
Siapa teliti dengan hati-hati bisa
beruntung
Pelataran digurat garis-garis
sundamanda
Disebut pula engklek, diawali
dengan hompimpa
Menumpu di satu kaki, permainan
dengan filosofi
Dolanan-dolanan yang harmoni dengan
tradisi
Siapa di antaranya masih mengenal?
Petak umpet, hilang tanpa greget
Gobak sodor, tak lagi namanya
kesohor
Atau lompat tali yang kini kalah
gengsi
Ah…
Satu persatu hilang
Mungkin sejarahpun sinis mengenang
Tergilas modernitas game ambisi
Yang serba digital meracuni.
suber gambar:www.negeripesona.com
Sportivitas
BalasHapusKreativitas
Belajar berbagi dan saling menghormati
Bermain yang mengandung nilai luhur dan Budi pekerti
Permainan2 tradisional memang luar biasa
#Salam satu nyali pak Eko
Wani, Pak Iksan...
HapusSportivitas
BalasHapusKreativitas
Belajar berbagi dan saling menghormati
Bermain yang mengandung nilai luhur dan Budi pekerti
Permainan2 tradisional memang luar biasa
#Salam satu nyali pak Eko