Rabu, 28 Januari 2015

Kontes Kutil di Negeri Bo(b)rok

Mungkin, sebab butiran atau debuan emas yang telah raib
Atau, hasrat penonton semacam kami yang teramat naif?
Hingga lalu-lalang konyol kalian menjebak kami
Terjerambah dalam kubang lelucon birokrasi.

Ahai...!!!
Terimakasih hiburannya
Dan, kodrat manusiawiku saling oper nafsu.

"Hei, Buncit...!!!
Kutilmu kian tambun,
Tak usah ngeyel, mau busuk bisulmu kupindah ke ubun?
pulang saja...!!!  mandi saja...!!!
dan jangan lupa ketek borokmu itu kau sabun!"
Hardik mata tajam, yang terancam rabun.

"Hei, Kerdil...!!!
Bacotmu bau,
Jangan nyampah di mulut,
atau kusumpal dengan senapan agar berhenti meracau?"
Diam saja...!!! jangan-jangan lidahmu diserang kronisnya panu?
Gertak pembawa borgol,mengacau

"Hei, Kalian...!!!
Kontes bodoh ini ditutup sampai kapan?
Syaraf kagum dan tawa ini telah putus
Bagaimana kami bisa menilai?
Biar malaikat saja yang duduk sebagai juri"
Resah kami yang diserang gatal-gatal
Ketika kontes belum usai.

E.A.T.
Surabaya, 28 Januari 2015

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar