Minggu, 19 Oktober 2025

Ilmu - Ngelmu (Angel Yen Durung Ketemu)

Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Hari ini lazimnya digunakan untuk jalan-jalan, refreshing dengan sekadar keluar rumah, atau traveling ke suatu tempat. Namun hari Minggu ini saya buat beda. Tetap traveling, sih, namun di dunia maya, di depan laptop yang didorong oleh suplemen internet dari provider Indiehome. Kue dan kopi adalah sebagai singgahan traveling saya kala kepenatan perjalanan melanda.

Adalah sebuah keharusan, tentang apa yang saya lakukan Minggu pagi ini. Ya, sebab ini adalah tugas Tugas studi yang beberapa kali coba saya kerjakan di tempat kerja, namun tak segera kelar, karena tugas utama di tempat kerja tak mungkin saya abaikan. Menyelesaikan beberapa halaman dari bagian awal tugas akhir studi, itulah yang saya lakukan saat ini. Merujuk referensi sana-sini, mengamati penelitian terdahulu dan menyampaikan opini pada halaman-halaman tersebut.

Baiklah, dalam tulisan ini saya tidak akan terlalu banyak menceritakan

tentang apa  yang saya tulis. Namun, saya akan berbagi inspirasi tentang apa yang saya alami. Singkat kata, berbagi pengalaman. Cerita awal  ketika hendak memulai untuk menyusun kata, memilih diksi, menyadur referensi dan merilis opini, ada bisikan yang selalu mengusik. "Hah? Mampukah saya?' 

Melihat struktur tentang apa yang musti saya tulis sebagai penyelesaian tugas, kemudian teknik pencarian dan penyaduran referensi, hingga berbagai hal yang terkadang membuat otak stuck dan tinggal sekian jarak dengan kata menyerah, adalah warna yang silih berganti menghiasi perjalanan diam saya pagi ini. Dan, dalam diam saya harus terus mencari. Mencari pemecah kebuntuan, mencari solusi masalah, mencari penantang dari bagi godaan untuk menyerah. Dan, dari pencarian itu lagi-lagi saya tak hanya menemukan tentang apa yang saya cari. Saya dapat limpahan bonus dalam bentuk ilmu. Ilmu pengetahuan, ilmu kesabaran, ilmu teknik, hingga ilmu literasi, dan sesekali ilmu hitam yang saya seruput dalam bentuk kopi.

Google, Gemini, Chatgpt, MetaAi, dan beberapa situs lainnya, ibarat madrasah-madrasah maya yang dalam kediamannya senantiasa mempersilakan saya untuk menggali ilmu dari permukaan hingga yang paling dalam. Setiap apa yang saya tanya senantiasa dijawab. Informan mana yang sesabar dan selengkap ini ilmunya? Bayangan-bayangan dan tirai gelap keraguan saya pada tugas yang saya hadapi satu-satu tersibak, satu-satu terbuka dengan kunci yang bernama ilmu. Karena petualangan saya pagi ini adalah petualangan maya, maka situs-situs di atas adalah tempat di mana saya menemukan ilmunya.

Terlepas dari pengalaman petualangan maya saya pada pagi ini, yang pasti dalam hal apapun, ilmu adalah kunci dalam memecahkan masalah, dalam  menjawab pertanyaan dan dalam memberikan pencerahan dalam menjalani hidup ini. Namun dalam menemukan ilmu tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun ilmu tidak hanya dapat kita peroleh pada sekolah-sekolah formal, namun tanpa ada niat ilmu tidak serta-merta bisa kita dapatkan. Bahkan sekalipun ilmu tersebut ada di depan mata, namun jika kita tidak ada upaya mendapatkannya, maka mustahil ilmu tersebut akan menyinari langkah kita.

Pepatah Arab mengatakan اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ yang artinya adalah tuntutlah ilmu sejak buaian sampai liang lahat. Artinya kita sebagai manusia dilahirkan sebagai insan pembelajar sepanjang hayat. Lantas, apakah dalam pencarian ilmu adalah hal yang mudah? Jelas tidak. Pencarian ilmu butuh pengorbanan, butuh perjuangan. Bahkan tidak sedikit yang mengalami keputusasaan dalam pencarian ilmu. Tantangan, hambatan itu pasti ada. Namun kita musti sadari bahwa semakin banyak tantangan dan halangan yang berhasil kita lewati, maka semakin tinggi pula ilmu yang akan kita dapatkan. 

Kata "ilmu" dalam Bahasa Jawa adalah "Ngelmu" di mana kata "Ngelmu" adalah akronim atau singkatan dari kalimat "Angel yen durung ketemu" (dalam Bahasa Jawa disebut kereta bahasa) yang artinya adalah "susahnya kalau belum ketemu", menggambarkan betapa sulitnya untuk berjuang mendapatkan ilmu itu sendiri. Bahkan ada tafsir juga yang mengatakan arti dari kalimat "Angel yen durung ketemu" adalah meskipun telah memiliki ilmu dianggap belum memiliki jika belum bisa memahami, memaknai dan menjiwai. 

Singgah sebentar dari petualangan maya saya hanya untuk menuliskan pengalaman ini,setidaknya ada ilmu yang bisa saya bagikan yakni mengenai ilmu itu sendiri. Saya tak banyak ilmu, namun dengan berbagi saya sangat meyakini tidak sedikitpun ilmu saya akan berkurang, justru akan bertambah. Itulah ajaibnya ilmu. Ketemu, dibagikan, dapat ilmu baru, dan bertambah ilmu.

Ohya, perjalanan saya pagi ini belum usai. Masih ada satu bagian sub-bab yang belum saya tuntaskan. Namun sesekali putar scrool wheel mouse  laptop saya, saya mendapati sekian halaman yang telah saya susun dan sekian banyak ilmu baru yang semula saya anggap tidak mungkin saya dapatkan. Baiklah, permisi saya akan melanjutkan petualangan. Semoga hari Minggu ini menyenangkan untuk kita semua. 

e.a.t. 

Gresik, 19 Oktober 2025






Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar